Advertisement
Frekuensi Pernapasan - Pada ukurannya, setiap menit manusia melakukan pernapasan antara 15-18 kali (inspirasi-ekspirasi). Cepat lambatnya frekuensi pernapasan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar, yaitu:
a. Umur
Umumnya, makin bertambah umur seseorang, irama pernapasannya makin lambat. Hal ini berkaitan dengan makin berkurangnya kebutuhan energi. Usia balita atau anak-anak, dan remaja merupakan masa pertumbuhan fisik yang sangat membutuhkan banyak energi. Hal ini berarti laju metabolisme dalam tubuh juga akan lebih cepat sehingga membutuhkan banyak oksigen.
b. Jenis Kelamin
Laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak dan bekerja lebih keras daripada perempuan. Hal ini akan mengakibatkan makin tingginya kebutuhan energi sehingga membutuhkan banyak oksigen untuk meningkatkan laju metabolisme tubuh.
c. Suhu Tubuh
Manusia termasuk jenis makhluk hidup yang memiliki suhu tubuh relatif konstan sekitar 36,4° C - 37,2° C. Suhu tubuh konstan karena manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan cara meningkatkan laju metabolisme tubuh. Makin rendah suhu tubuh, makin cepat pernapasan. Sebaliknya, makin tinggi suhu makin lambat pernapasan.
d. Posisi Tubuh
Posisi tubuh menentukan sedikit banyaknya otot dan organ tubuh yang bekerja. Hal ini berarti menentukan kebutuhan energi yang diperlukannya dan mempengaruhi kepada irama pernapasan. Sebagai contoh, irama pernapasan pada posisi berdiri lebih cepat daripada orang yang duduk atau orang yang berbaring.
e. Kegiatan Tubuh
Makin banyak organ tubuh yang bekerja dan makin berat kerja organ tersebut, makin tinggi kebutuhan energi yang diperlukan sehingga laju metabolisme dan irama pernapasan makin cepat.
Proses Pertukaran O2 dan CO2 - Udara masuk hidung kemudian ke trakea dan masuk paru-paru. Di dalam paru-paru udara masuk ke alveolus, di alveolus O2 masuk ke kapiler-kapiler darah secara difusi. Di dalam darah O2 diikat oleh Hb (oksihemoglobin) dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh menuju sel-sel tubuh.
Baca juga artikel tentang : Alat dan Gangguan Sistem Pernapasan
Di dalam sel-sel tubuh, Hb melepas O2 di mana O2 digunakan untuk oksidasi zat makanan di mitokondria. Oksidasi ini disebut juga respirasi sel. Oksidasi sel menghasilkan energi dan zat sisa CO2. CO2 larut dalam darah, kemudian diangkut menuju paru-paru. Di dalam paru-paru, CO2 masuk ke alveolus secara difusi. Selanjutnya CO2 dikeluarkan dari paru-paru, kemudian dihembuskan lewat hidung. Penguapan air dari membran alveolus menghasilkan uap air.
0 Response to "Frekuensi Pernapasan dan Proses Pertukaran O2 Dengan Co2"
Post a Comment